Energi Fosil dan Persebarannya di Dunia

Klasifikasi energi dunia

Dengan semakin berkembangnya peradaban dunia, kebutuhan akan energi juga semakin meningkat. Pasokan energi di dunia tahun 2006 bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

Pasokan energi di dunia pada tahun 2006. (Btu adalah satuan energi yang kepanjangannya adalah British Thermal Unit; 1 Btu = 1055 J = 0.252 kcal).
Pasokan energi di dunia pada tahun 2006.
(Btu/British Thermal Unit adalah satuan energi, dengan konversi Btu = 1055 J = 0.252 kcal).

Energi di dunia diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu energi yang terbarukan (renewable energy) dan energi yang tidak terbarukan (non-renewable). Energi terbarukan dapat didefinisikan sebagai energi alam dengan persediaan yang tak terbatas. Energi terbarukan dapat digunakan terus-menerus dan tidak akan pernah habis. Contohnya adalah energi surya (solar), biomassa (biomass), geotermal (geothermal), air (hydroelectric), dan angin (wind).

Sementara itu, energi tak terbarukan dapat didefinisikan sebagai energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun sehingga sulit diperoleh kembali jika habis digunakan. Contohnya adalah energi fosil (fossil energy) seperti gas alam (natural gas), batu bara (coal), dan minyak bumi (petroleum). Sumber-sumber energi ini dikenal dengan istilah energi fosil karena mengandung karbon yang berasal dari tumbuhan dan hewan.

Energi fosil sebagai sumber energi yang akan habis

Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik untuk dijawab. Mengapa batu bara dan minyak bumi termasuk ke dalam kategori sumber energi tak terbarukan? Bukankah telah disebutkan bahwa batu bara dan minyak bumi berasal dari sisa tumbuhan dan hewan yang terdekomposisi jutaan tahun yang lalu? Bukankah dengan demikian akan selalu ada proses pembentukan minyak bumi dan batubara yang baru?

Memang betul, jika dilihat dari asal muasal pembentukannya, batu bara dan minyak bumi bisa dikategorikan sebagai sumber energi terbarukan (renewable energy resources) karena sifat pembentukannya yang terus-menerus meskipun memerlukan beberapa kondisi tertentu dalam prosesnya dan pembentukannya yang sangat lambat (dalam satuan jutaan tahun). Namun, jika dilihat dari relativitas waktu terbentuknya yang memerlukan waktu jutaan tahun (geology time scale) dan memperhatikan faktor umur manusia (human time scale) yang umumnya kurang dari 100 tahun, telah disepakati bahwa batu bara dan minyak bumi diklasifikasikan ke dalam kategori sumber energi tak terbarukan. Faktor geology time scale dan human time scale ini yang menjadi dasar International Standard Organization (ISO) mengklasifikasikan batu bara dan minyak bumi ke dalam kategori depleting energy resources (sumber energi yang akan habis).

Distribusi sumber energi fosil di dunia

Jika kita melihat pasokan energi di dunia pada tahun 2006, kebutuhan energi di dunia sangat tergantung pada minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Menurut U.S. Energy Information Administration, jumlah cadangan energi fosil di seluruh dunia ada sekitar 5638,9 miliar barel pada tahun 2007. Bagaimana distribusi sumber energi fosil tersebut? Dan di manakah posisi Indonesia dalam peta kekayaan sumber energi fosil di dunia?

Berdasarkan data distribusi persebaran cadangan energi fosil yang ditunjukkan U.S. Energy Information Administration, cadangan minyak bumi dan gas alam terbesar di dunia ada di kawasan Timur Tengah, seperti Saudi Arabia, Iran, Irak, dan Kuwait.  Akan tetapi, kawasan Timur Tengah yang mendominasi kepemilikan cadangan minyak bumi dan gas alam di dunia tercatat tidak mempunyai cadangan batu bara. Amerika Serikat, Rusia, dan Cina adalah negara-negara yang mempunyai catatan fantastis akan kekayaan sumber energi fosil berupa batu bara.

Distribusi cadangan minyak bumi, gas alam, dan batu bara di dunia pada tahun 2007.
Distribusi cadangan minyak bumi, gas alam, dan batu bara di dunia pada tahun 2007.

Bagaimana dengan kekayaan cadangan energi fosil di Indonesia? Cadangan energi fosil yang terkandung dalam bumi pertiwi ternyata tidaklah sebesar yang kita bayangkan. Cadangan minyak bumi di Indonesia pada tahun 2007 tercatat “hanya” 4 miliar barel atau 1,5% cadangan minyak bumi Saudi Arabia yang mempunyai cadangan minyak bumi terbesar di dunia (266,8 miliar barel).

Gas alam yang terkandung di Indonesia adalah sebesar 18,8 BOE (BOE = billions of barrels of oil equivalent atau satuan yang setara dengan 1 milar barel minyak bumi). Jika dibandingkan dengan cadangan gas alam Rusia, negara yang mempunyai cadangan gas alam terbesar di dunia sebesar 297,7 BOE, cadangan gas alam Indonesia hanya setara 6,31% cadangan gas alam Russia. Untuk batu bara, Indonesia memang termasuk dalam daftar negara yang memiliki cadangan batu bara terbesar. Meski demikian, dibandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki cadangan batu bara terbesar di dunia dengan jumlah 906,3 BOE, cadangan batu bara Indonesia hanya sebesar 16,5 BOE atau 1,82% cadangan batu bara Amerika Serikat.

Dari seluruh data cadangan energi fosil pada tahun 2007, total cadangan energi fosil terbesar terdapat di Amerika dan Rusia, yaitu lebih dari 900 miliar barel. Cina berada di peringkat ketiga dengan total cadangan 465,6 miliar barel, disusul oleh Saudi Arabia dan Iran yang masing-masing mempunyai cadangan sebesar 311,6 miliar barel. Sementara itu, Indonesia mempunyai total cadangan energi fosil sebesar 39,2 miliar barel.

 Distribusi total cadangan energi fosil di dunia pada tahun 2007
Distribusi total cadangan energi fosil di dunia pada tahun 2007

Benarkah energi fosil akan habis dalam waktu kurang dari 150 tahun?

Berdasarkan data total cadangan energi fosil yang telah diketahui dan laju pemakaiannya dalam mencukupi kebutuhan energi dunia saat ini, telah diperkirakan bahwa minyak bumi akan habis digunakan dalam waktu 43 tahun ke depan, sedangkan gas alam akan habis digunakan selama 61 tahun, dan batu bara 148 tahun ke depan. Namun, ada pertanyaan, apakah energi fosil tersebut akan benar-benar habis pada tahun-tahun yang telah disebutkan di atas?

Jawabannya sangat bergantung pada laju ekplorasi yang ada, yaitu kegiatan mencari cadangan energi fosil. Selama kita masih melakukan eksplorasi dan menemukan cadangan baru, anggapan yang menyatakan bahwa cadangan energi fosil akan segera habis seperti yang diperkirakan di atas tidaklah berlaku sepenuhnya.

Dari uraian ini sebenarnya ada beberapa pertanyaan yang menarik untuk dijelaskan dan dicari jawabannya, seperti mengapa kebutuhan energi meningkat seiring dengan berkembangnya peradaban dunia? Bagaimana energi fosil terbentuk? Mengapa minyak bumi dan gas alam banyak ditemukan di Timur Tengah dan mengapa di Timur Tengah tidak ada batu bara? Dengan keterbatasan sumber energi fosil Indonesia dibandingkan dengan Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan negara-negara Timur Tengah, apa dan bagaimana strategi pemerintah Indonesia untuk menjamin terjaganya sumber energi di masa mendatang? Mari pecahkan persoalan ini bersama-sama.

Bahan bacaan:

Penulis:
Sugeng Wahyudi, peneliti di laboratorium rekayasa batuan dan teknologi pertambangan, Kyushu University, Jepang. Kontak: wahyudi_sugeng(at)yahoo(dot)com.

Back To Top