Berkuliah di kampus yang berusia hampir 1000 tahun tentu menjadi pengalaman tersendiri. Uniknya, University of Oxford memiliki tradisi yang telah dilakukan sejak ratusan tahun. Berbagai tradisi unik akan dilakoni mahasiswa sejak pertama bergabung menjadi mahasiswa baru Oxford, hingga ke prosesi wisuda. Namun, di sini penulis akan fokus pada tradisi unik yang dilakukan oleh mahasiswa baru di University of Oxford.
Acara Interaksi Sosial
Pada umumnya, orang menganggap bahwa universitas hanyalah institusi pendidikan di mana mahasiswanya datang untuk belajar. Namun uniknya di Oxford, mahasiswa banyak ditekankan untuk memiliki kehidupan yang seimbang antara kehidupan akademik dengan kehidupan sosial. Di sini, mahasiswa tergabung dalam keanggotaan di institusi independen di dalam universitas yang disebut dengan college. Di dalam college inilah mahasiswa akan banyak melakukan interaksi sosial dalam acara sosial yang diselenggarakan oleh mahasiswa senior.
Kalau masih bingung dengan apa itu college, mungkin bisa dianalogikan dengan houses yang ada di Hogwarts pada film Harry Potter. Di Hogwarts terdapat empat houses, yaitu Gryffindor, Slytherin, Hufflepuff dan Ravenclaw. Pelajar Hogwarts akan lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman di satu house yang sama, tapi tetap bisa bertatap muka dengan pelajar lain di dalam kelas. Nah, di Oxford terdapat lebih dari 35 colleges yang memiliki keunikan masing-masing dan memiliki usia yang berbeda-beda, dari yang berusia ratusan tahun, hingga yang paling muda berusia lebih dari setengah abad. Beberapa acara sosial yang diadakan di college seperti nonton film bareng, olahraga bersama, pesta barbeku, dan makan malam bersama.
Penulis sendiri tidak banyak mengikuti kegiatan ini. Bukan karena tidak mau berinteraksi dengan teman-teman di satu college, tetapi karena beberapa kegiatan tersebut menurut penulis kurang bermanfaat dan banyak teman yang minum miras. Terkadang kegiatan sosial memakan waktu berjam-jam yang menurut penulis terlalu banyak porsinya.
Induksi / Orientasi
Berbeda dengan kegiatan orientasi di Indonesia, di Oxford kegiatan ini disebut induksi (induction), yang dibagi ke dalam induction untuk mahasiswa asing, induction di jurusan, dan induction di college. Mahasiswa juga cukup datang dan mendengarkan pemaparan terkait lingkungan kampus dari pengelola college maupun jurusan. Sama sekali tidak ada tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan dan hanya fokus pada hal-hal yang esensial. Dalam kegiatan ini kita benar-benar diperlakukan sesuai dengan apa yang benar-benar kita perlukan.
Freshers fair
Sekali lagi, karena University of Oxford menekankan keseimbangan antara kehidupan akademik dan kehidupan sosial, kegiatan fresher fair atau semacam open house untuk organisasi kemahasiswaan sangat direkomendasikan bagi seluruh mahasiswa dari tingkat S1 sampai S3. Ketika masih mengenyam pendidikan S1, penulis ingat kegiatan serupa juga diadakan, tetapi tidak bersifat wajib sehingga hanya mahasiswa yang tertarik saja yang datang.
Welcoming dinner
Untuk menyambut mahasiswa baru, seluruh mahasiswa akan mengikuti kegiatan makan malam bersama dengan penasihat college di aula makan college masing-masing. Intinya sih makan malam sambil berbincang bersama. Namun, di sini setiap orang yang hadir diminta menggunakan tema busana (dress code) “smart” atau pakaian resmi menggunakan kemeja dan jas dan juga academic gown.
Academic gown itu seperti jubah yang dipakai Harry Potter, tetapi di University of Oxford jubah ini digunakan dalam berbagai kegiatan formal bersama dengan toga dan dasi kupu-kupu berwarna putih. Mungkin bisa dibayangkan seperti ketika welcoming dinner di Hogwarts, semua pelajar Hogwarts mendapat sajian makanan yang sangat banyak dan ada beberapa senior yang mendampingi mereka.
Matrikulasi
Sebagai anggota baru dari University of Oxford, mahasiswa baru akan mengalami yang namanya matrikulasi. Kalau di Indonesia, matrikulasi identik dengan program penyetaraan bagi mahasiswa yang di jenjang pendidikan sebelumnya mengambil bidang ilmu yang sedikit berbeda dengan bidang ilmu yang saat ini ditempuh. Akan tetapi, di Oxford, matrikulasi itu berupa seremoni dengan semua mahasiswa menggunakan kemeja putih berjas dan bercelana hitam, sepatu hitam, toga dan jubah hitam dengan dasi kupu-kupu berwarna putih.
Semua mahasiswa memasuki gedung yang disebut dengan Sheldonian Theatre untuk menghadiri semacam seremoni penerimaan mahasiswa baru. Seremoni ini disampaikan dalam bahasa Latin dan telah dilakukan selama ratusan tahun. Penulis pribadi merasa sangat takjub dengan seremoni meski banyak orang yang beranggapan bahwa kegiatan ini tidak begitu penting. Terlepas dari hal tersebut, menjaga tradisi dan keunikan dari sebuah lembaga pendidikan menunjukkan betapa bersejarahnya institusi ini.
Masih banyak tradisi lain yang sangat unik. Mudah-mudahan cerita yang sedikit ini dapat mendorong teman-teman bersekolah setinggi-tingginya, di universitas terbaik manapun di dunia ini, di dalam maupun luar negeri, dengan segala keunikannya.
Catatan:
Artikel ini dipublikasikan ulang dari blog penulis di tautan berikut dengan penyesuaian redaksi https://mukhlishholle.wordpress.com/2018/10/17/5-tradisi-unik-mahasiswa-baru-di-oxford/
Penulis:
Mukhlish Jamal Musa Holle, mahasiswa Program Doktoral di Departemen Zoology, University of Oxford dan staf pengajar di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
Kontak: holle.mukhlish(at)gmail(dot)com