Ayam Gemuk dan Antibiotik

Masyarakat tampaknya semakin sadar akan pentingnya makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang seimbang dalam komposisi mikronutrien dan makronutrien, karbohidrat, protein dan lemak. Salah satu sumber protein populer di Indonesia adalah daging ayam. Namun, banyak yang beranggapan, ayam gemuk yang dijual di pasaran tidak sehat karena telah disuntik antibiotik. Apakah itu benar?

Penggemukan ayam dengan antibiotik: dulu dan sekarang

Sekitar 50 tahun yang lalu, pemberian antibiotik pada peternakan ayam mulai dilakukan. Jenis antibiotic growth promotor (AGP) terbukti ampuh dalam mempercepat pertumbuhan, sehingga penggunaannya sangat menguntungkan. Peternak mendapatkan bobot ayam yang tinggi dalam waktu pemeliharaan yang sangat singkat dan ayam tidak sering mengalami gejala penyakit sehingga biaya untuk pengobatan bisa ditekan.

Sayangnya, berbagai penelitian membuktikan bahwa ayam yang diberikan antibiotik dapat memberikan efek buruk bagi pengonsumsinya. Kemudian, dimulailah perdebatan mengenai penggunaan antibiotik di peternakan. Negara pertama yang melarang penggunaan AGP di peternakan adalah Swedia. Lalu pada akhirnya WHO memberikan rekomendasi untuk menghindari penggunaan AGP.

Bagaimana dengan Indonesia? Pada tahun 2009 pemerintah telah mengeluarkan undang-undang mengenai penggunaan pakan yang tertera pada UU no. 18/2009 pasal 22 ayat 4c tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dalam undang-undang tersebut jelas disebutkan bahwa setiap orang dilarang menggunakan pakan yang dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotik imbuhan pakan.

Meskipun pelarangan penggunaan antibiotik dikhawatirkan akan memberikan kerugian bagi industri peternakan, hasil penelitian Sumanto (2016) menunjukkan bahwa sebanyak 72,5% pelaku industri peternakan setuju dengan dilarangnya AGP. Peraturan mengenai larangan penggunaan AGP memang merupakan sebuah tantangan yang sangat besar bagi industri peternakan karena Indonesia yang beriklim tropis memudahkan berbagai sumber penyakit untuk menyerang ternak, sehingga dibutuhkan produk yang memiliki fungsi yang serupa dengan antibiotik.

Pengganti Antibiotic Growth Promoter (AGP)

Saat ini di swalayan dan pasar terdapat berbagai kelas (grade) daging ayam. Meskipun belum tentu benar, beberapa produsen mengklaim daging ayamnya lebih sehat dan memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Ini adalah cermin dari permintaan masyarakat terhadap daging ayam sehat. Setelah pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai pelarangan AGP, para pelaku industri peternakan harus mencari solusi pengganti AGP tanpa menurunkan produktivitas ayam atau bobot karkas. Berbagai pihak seperti industri pakan, peternak, hingga pemerintah bahu-membahu menemukan solusi untuk tantangan ini.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan solusi untuk menggantikan AGP. Hasilnya cukup menggembirakan, beberapa bahan pakan tambahan (feed additive) telah terbukti secara ilmiah mampu mengganti peran AGP, bahkan memberikan hasil yang lebih baik. Feed additive diharapkan dapat menggantikan peran AGP dalam membunuh bakteri jahat yang terdapat pada usus dan membantu penyerapan nutrisi yang berasal dari pakan, sehingga memberikan hasil produksi yang memuaskan. Beberapa produk feed additive yang telah didukung oleh hasil riset yang memadai dan digunakan di perusahaan pakan adalah asam organik, probiotik, dan prebiotik.

Asam organik yang telah lama diuji penggunaanya dalam campuran pakan antara lain asam propionat (propionic acids), asam format (formic acid), asam benzoat (benzoic acid), dan asam laktat (lactic acid). Asam organik berperan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan dengan mengatur kondisi pH (tingkat keasaman). Asam organik mampu mengontrol jumlah berbagai mikroorganisme penyebab penyakit, misalnya jamur dan bakteri Enterobacteriaceae sehingga mereka tidak dapat berkembang biak, bahkan mati.

Mekanisme probiotik dalam menyehatkan usus ayam sangat mirip dengan manusia. Probiotik, atau lebih dikenal dengan istilah bakteri baik, dapat menyeimbangkan mikroorganisme di saluran pencernaan ternak dengan cara meningkatkan fungsi mukosa usus sehingga menekan dan menghalangi masuknya bakteri yang memberikan efek negatif terhadap kesehatan. Pemberian probiotik juga sering dibarengi dengan pemberian prebiotik. Prebiotik merupakan makanan yang dibutuhkan untuk organisme probiotik, agar fungsi dan manfaat probiotik dalam usus lebih optimal. Produk-produk alternatif pengganti AGP di atas telah banyak digunakan di berbagai peternakan. Oleh karena itu, jangan ragu lagi dalam mengkonsumsi ayam.

Bahan bacaan:

  • Dibner, J.J., Richards, J.D. 2005. Antibiotic growth promoters in agriculture: history and mode of action. Poultry science. 84(4):634-643.
  • Sumanto. 2016. Awareness of antibiotics growth promotors (AGP) and its application in chicken feed. Proc. Intsem. LPVT:462-468.

Penulis:
Siti Nurjanah, Junior Nutritionist, Alumnus Program Studi Animal Science, Tohoku University, Japan. Kontak: nurjanah(dot)tarmidi(at)gmail(dot)com.

Back To Top