Siapa yang tidak mengenal nama Leonardo Da Vinci, pelukis asal Italia yang terkenal dengan lukisan fenomenalnya, “Mona Lisa”. Namun sudah tahukah Anda, bahwa Da Vinci juga ahli dalam bidang anatomi? Salah satu lukisan terkenalnya adalah gambar “Vitruvian Man” yang menjadi simbol proporsi anatomi tubuh manusia. Selain itu, Da Vinci juga menghasilkan lebih dari 240 gambar anatomi bagian tubuh manusia yang merupakan dokumen dan pemikiran penting bagi dunia kedokteran saat itu.
Diawali dari saran guru lukisnya agar Da Vinci belajar anatomi tubuh manusia, pada tahun 1510, Da Vinci berkolaborasi dengan seorang profesor muda bidang anatomi di Italia bernama Marcantonio della Torre. Pada saat itu Da Vinci mendapat izin untuk ikut melakukan diseksi (pembedahan mayat yang ditujukan untuk pembelajaran anatomi tubuh manusia) dan mulai menggambar detail-detail anatomi.
Kali ini kita akan mencari tahu apa saja yang bisa kita pelajari dari karya-karya Leonardo Da Vinci. Kita akan tampilkan gambar-gambar anatomi karya Da Vinci yang dibandingkan dengan gambar-gambar anatomi modern. Gambar karya Da Vinci saat ini tersimpan di Royal Library, Kastil Windsor, Inggris, dan sebagian fotonya dapat diunduh di beberapa website pendidikan. Yuk, kita simak sama-sama!
1. Jantung
Marcantonio della Torre meninggal dengan dugaan akibat penyakit jantung koroner pada tahun 1511. Setelah kejadian itu Da Vinci ingin lebih tahu mengenai detail anatomi jantung. Ia mengemukakan pendapat bahwa jantung terdiri dari empat ruangan, bukan dua ruangan seperti pendapat yang saat itu sedang dipercaya. Perhatikan gambar anatomi jantung versi modern bahwa jantung ternyata memang merupakan organ yang terdiri dari empat ruangan, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel).
Darah yang kaya karbondioksida dari seluruh tubuh akan dialirkan menuju serambi kanan jantung. Kemudian darah mengisi bilik kanan untuk dipompa menuju paru-paru. Lalu darah yang kaya oksigen dari paru-paru akan dialirkan ke serambi kiri, dan mengisi bilik kiri untuk dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta. Darah dari seluruh tubuh akan kembali ke serambi kanan jantung melalui vena untuk mengalami siklus yang sama lagi. Begitu seterusnya. Kedua serambi bekerja dengan mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, begitu pula dengan kedua bilik yang mengendur dan berkontraksi secara bersamaan。
2. Janin di dalam rahim
Gambar janin di dalam rahim oleh Leonardo Da Vinci sering disebut “Studies of Embryos”, tahun 1513, yang menjelaskan bahwa janin berada di dalam rahim dengan posisi tertentu (meringkuk). Da Vinci kembali berteori bahwa rahim hanyalah terdiri dari satu ruangan, bukan terdiri dari banyak ruangan seperti anggapan yang ada saat itu. Ia juga mengemukakan teori bahwa tali pusar menghubungkan darah dari ibu ke janin.
Rahim (uterus) merupakan ruangan kokoh yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu tempat embrio mengalami proses pelekatan pada lapisan endometrium rahim di hari ke 8-9 setelah proses fertilisasi sperma dan ovum. Pada tempat pelekatan tersebut nantinya terbentuk plasenta sebagai organ penghubung janin dan ibu untuk pertukaran gas, nutrisi, serta pembuangan zat sisa. Plasenta dan janin terhubung oleh struktur tali pusar.
Posisi janin seperti meringkuk di dalam rahim berfungsi mencegah efek guncangan. Sementara itu, arah kepala bayi dapat berubah seiring usia kehamilan dikarenakan bayi berada di dalam cairan amnion yang memungkinkan perputaran arah bayi. Namun, pada usia kehamilan ke 37-38 minggu normalnya 95% kepala bayi akan mengarah ke bawah.
3. Struktur Tulang Belakang
Gambar yang teliti dari struktur tulang belakang juga terdapat dalam dokumentasi sketsa-sketsa anatomi Da Vinci. Da Vinci berhasil menggambarkan dengan tepat bahwa tulang belakang kita bukanlah berbentuk tegak lurus, melainkan memiliki kurva (lekukan) di bagian tertentu dengan sudut tertentu.
Rangkaian tulang belakang manusia terdiri dari 33 tulang, yaitu: 7 buah tulang servikal (leher), 12 buah tulang thoraks (punggung-yang berhubungan dengan tulang rusuk pada dada), 5 buah tulang lumbal (pinggang), 5 buah tulang sacral (bergabung menjadi satu bagian), dan 4 buah tulang coccyx (tulang ekor, yang juga bergabung menjadi satu).
Kurva pada struktur tulang belakang dapat dibedakan menjadi empat berdasarkan letaknya atau dapat dikategorikan menjadi dua berdasarkan arah kelengkungannya. Kurva pada bagian servikal cekung menghadap belakang dan disebut dengan Lordotik, sedangkan bagian thoraks cekung menghadap depan yang disebut Kifotik. Lumbal memiliki kurva lordotik, serta bagian pelvis (sacral dan coccyx) memiliki kurva kifotik. Kurva bagian thoraks dan pelvis sudah terbentuk saat manusia lahir, sedangkan kurva leher dan lumbal terbentuk di saat manusia telah bisa menopang kepala dan berdiri menopang berat tubuh.
***
Itulah tiga dari ratusan gambar anatomi karya Leonardo Da Vinci yang merupakan campuran unsur seni, keindahan, kecerdasan, ketepatan, dan ketelitian. Sebagian besar karya gambar anatomi dari Da Vinci terinspirasi dari pendapat-pendapat ahli kedokteran sebelumnya seperti Avicenna (Ibnu Sina). Hasil pemikiran mereka tentunya sangatlah berguna bagi kemajuan ilmu kedokteran hingga saat ini. Maka, penting bagi kita sesekali mengamati dan melihat kembali sejarah agar selalu termotivasi untuk menjadi lebih baik.
Nah, sebagai penutup sekaligus untuk mengingat lagi pelajaran yang mungkin sudah pernah didapat di sekolah, bisakah teman-teman sebutkan nama-nama tulang yang terdapat pada gambar karya Da Vinci di bawah ini?
Bahan Bacaan:
- Essential Clinical Anatomy 4th ed, dari Keith L. Moore, et al. (2010)
- Leonardo da Vinci: Anatomist, dari Martin Clayton dan Ron Philo (2012)
- Gilson, H. Leonardo da Vinci’s Embryological Drawings of the Fetus. Embryo Project Encyclopedia. (2008-08-19)
- Le Floch-Prigent, P. The Vitruvian Man: an anatomical drawing for proportions by Leonardo Da Vinci. Morphologie. (2008).
- Moore, KL. Essential Clinical Anatomy 4th ed. (2010)
- Sooke, A. Leonardo da Vinci’s groundbreaking anatomical sketches. www.bbc.com/culture. (2013)
- http://en.wikipedia.org/wiki/Leonardo_da_Vinci
Penulis:
Sarrah Ayuandari, mahasiswi PhD di Innsbruck Medical University, Austria.
Kontak: ayuandarisarrah(at)gmail(dot)com.