Proses Pengolahan Air dari Kontaminasi Reaktor Fukushima

Ingatkah kalian dengan gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011 sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan nuklir di daerah Fukushima? Kira-kira bagaimana kondisi reaktor Fukushima saat ini? Pada artikel ini, kita akan membahas teknologi penanganan reaktor nuklir Fukushima yang mengalami kecelakaan pada bulan Maret 2011 silam.

Kecelakaan reaktor nuklir Fukushima terjadi karena hempasan gelombang tsunami yang menghancurkan sistem instalasi listrik pada reaktor nuklir tersebut sehingga sistem keselamatan para reaktor tidak dapat beroperasi secara normal akibat kehilangan daya listrik. Dengan tidak berfungsinya sistem keselamatan, ada peningkatan suhu pada inti reaktor nuklir yang salah satunya berujung dengan terjadinya pelelehan bahan bakar dan bejana (pelapis) dari inti reaktor.

Pelelehan bahan bakar mengakibatkan kontaminasi pada air tanah di sekitar reaktor nuklir yang bermuara ke laut. Para ahli di Jepang telah berusaha menangani masalah kontaminasi air bawah tanah serta air laut (tsunami) yang menggenang di lantai bawah tanah reaktor Fukushima.

Ilustrasi pelelehan bahan bakar reaktor fukushima bertipe BWR. Warna merah menunjukkan bahan bakar yang meleleh dan jatuh di sekitar lantai bawah tanah yang tergenang oleh air. Sumber: https://physicsworld.com/a/what-next-for-fukushima/

Pada proses pencegahan kontaminasi air tanah, Groundwater Bypass dipasang dengan tujuan untuk mengisolasi air tanah yang akan mengalir ke area sekitar reaktor nuklir. Caranya dengan memompa air ke tangki-tangki penyimpanan air yang terletak di area perbukitan untuk disimpan sementara sebelum dilepaskan ke laut.

Dinding pembatas (frozen soil wall) dan sea-side impermeable wall kemudian dipasang di sekitar area dekat dengan reaktor nuklir. Frozen soil wall mengelilingi empat buah reaktor nuklir yang memiliki panjang 1500 meter. Fungsinya untuk mengisolasi air tanah maupun air hujan agar tidak masuk ke dalam reaktor. Sementara itu, Sea-side impermeable wall memiliki panjang 780 meter yang tersusun dari 594 pipa baja berdiameter 1,1 meter dan panjang 30 meter, yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap air laut.

Di dalam area frozen soil wall, terdapat Subdrain yang berfungsi untuk memompa air yang telah terkontaminasi ke dalam tangki-tangki penyimpanan air sementara untuk diolah guna menghilangkan zat radioaktif sebelum dilepaskan ke laut. Proses pemurnian dan pengolahan air ini menggunakan teknologi ALPS (Advanced Liquid Processing System).

Proses pengolahan air pada reaktor nuklir Fukushima. Gambar dari: https://www7.tepco.co.jp/responsibility/decommissioning/action/w_management/index-e.html
Proses pengolahan air pada reaktor nuklir Fukushima (tampak samping). Gambar dari: https://www.irsn.fr/EN/publications/thematic-safety/fukushima/fukushima-2016/Pages/Fukushima-in-2016-Current-condition-of-the-power-plant.aspx

Teman-teman penasaran, kan, apa itu ALPS? Nantikan pembahasannya di Majalah 1000guru edisi selanjutnya!

Bahan bacaan:

Penulis:
Indarta Kuncoro Aji, Editor Rubrik Teknologi Majalah 1000guru.
Kontak: indartaaji(at)gmail.com.

Back To Top