Lejitkan Potensi Diri dengan Organisasi Sekolah dan Kampus

Dunia sekolah dan kampus menjadi tempat para pelajar dan mahasiswa menempuh pendidikan formal. Bukan hanya wawasan pengetahuan umum yang disajikan di sekolah dan kampus melainkan pengembangan potensi diri dalam bentuk kegiatan di luar kelas. Organisasi adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Berkelompok menjadi salah satu kebutuhan manusia, karena manusia membutuhkan orang lain selama ia hidup. Teori Hierarki Abraham Maslow pada tingkatan teratas manusia punya kebutuhan untuk aktualisasi diri ketika kebutuhan dasar mereka sudah terpenuhi. Nah, organisasi adalah tempat yang cocok buat mereka yang ingin mengembangan potensi dan aktualisasi diri. Demo ekstrakurikuler pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) menjadi pengenalan organisasi di sekolah. Sedangkan, di kampus pengenalan organisasi biasanya dilaksanakan pada masa ospek. Kamu bebas memilih di mana akan menyalurkan potensimu di organisasi sekolah dan kampus.

Potensi diri pada setiap orang berbeda-beda ada yang sudah terlihat sejak dini, ada juga yang belum terlihat hingga dewasa. Tergantung bagaimana kita mengasah untuk memunculkannya. Potensi diri bisa muncul saat kita aktif dalam suatu kelompok. Aktif dalam organisasi tanpa kita sadari dapat menambah wawasan. Wawasan yang kita dapatkan sangatlah luas tidak hanya seputar dunia sekolah, kampus, dan jurusan, karena dalam organisasi selalu ada diskusi dan perbincangan. Ada hal-hal baru yang gurih untuk didiskusikan entah itu dalam bentuk bedah buku, bedah film, atau NgoPi (Ngobrol Pintar). Di sanalah kita terlatih membangun kemampuan komunikasi dengan mengutarakan pendapat. Bukan hal yang mudah untuk mengutarakan pendapat yang berisi dan bernilai. Hal itu akan terlatih dari daya baca dan analisis seberapa jauh dalam mengkaji.

Organisasi juga melatih kepemimpinan dan tanggung jawab. Rasa tanggung jawab harus ada pada diri sendiri, namun terkadang pada orang lain dan lingkungan sekitar masih kurang. Melalui organisasi kita akan dihadapkan dalam menyusun, menyiapkan dan melaksanakan suatu kegiatan dengan adanya kepanitiaan. Nah, saat diberi tugas cobalah untuk tidak menghindar melainkan menawarkan diri dan siap. Justru hal itu akan melatih kemampuan berkoordinasi, mengatur, memimpin serta membangun rasa tanggung jawab bersama terhadap amanah. Dalam berorganisasi tentu ada guncangan, jangan melihat itu sebagai beban berat yang tidak bisa diselesaikan. Setiap guncangan yang datang pasti ada jalan keluarnya. Dengan bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah, kita akan mengetahui cara pandang orang lain dan belajar menghargai pendapat orang lain.

Ilustrasi dari youthmanual.com

Sebagai pelajar atau mahasiswa jika hanya menjadi “SEPU-SEPU” (sekolah pulang) dan “KUPU-KUPU” (kuliah pulang) maka relasi pun terbatas hanya pada sekolah dan kampus saja. Berbeda dengan mereka yang ikut di organisasi. Beragam kegiatan yang dilakukan organisasi tentu tidak berjalan dengan sendiri terus-menerus, akan ada kesempatan untuk berkolaborasi dengan pihak lain. Berorganisasi akan memperluas relasi dengan mendapat rekan yang baru. Setelah itu kita bisa melanjutkan hubungan baik dan mungkin akan menjadi rekan bisnis yang baik di masa depan. Bukankah itu akan mempermudah kita jika punya banyak relasi terlebih dari orang-orang yang berbeda jurusan, sekolah dan kampus. Bisa jadi jika kita bepergian seorang diri ke luar kota kita akan mudah menemukan bantuan karena punya relasi di kota yang kita tuju.

Dikenal banyak orang karena prestasi adalah hal yang lumrah bagi mereka yang memiliki nilai akademik tinggi. Menjadi dikenal karena sering melanggar peraturan bukan hal yang harus dipilih. Alternatif terbaik agar dikenal orang lain dengan bergabung pada organisasi. Banyak hal yang positif dari berorganisasi. Oleh karena itu pilihlah organisasi yang ada di sekolah dan kampus, namun pastikan bahwa organisasi tersebut legal.

 

Penulis:

Restu Anjarwati, aktivis Nasyiatul Aisyiah di kota Bekasi yang sudah aktif di organisasi sejak sekolah, kuliah hingga kini menjadi guru. Kontak: restu(dot)sukamatika(at)gmail.com.

Back To Top