Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia untuk berpikir, mengerti, tajam pikiran dan sempurna pertumbuhan tubuhnya. Sedangkan definisi kecerdasan menurut Howard Gardner adalah (1) kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, (2) kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, dan (3) kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan memahami dunia, berpikir rasional, dan menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan. Ada juga yang berpendapat bahwa pengertian kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi terhadap masalah dalam berbagai situasi.
Dalam mengartikan kecerdasan, para ahli mempunyai pengertian yang beragam. Gregory mengartikan kecerdasan adalah kemampuan atau keterampilan untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam satu atau lebih bangunan budaya tertentu. Chaplin memaknai kecerdasan sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif. Woolfolk berpendapat kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Menurut seorang pakar pendidikan bernama Howard Gardner, ada beberapa jenis kecerdasan. Di antaranya adalah linguistik, logika matematika, kinestetik/fisik, visual spasial, musik, intrapersonal, interpersonal, naturalis, eksistensial, dan spiritual.
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, suara, ritme, dan intonasi dari kata yang diucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
Kecerdasan logika matematika adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika, dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
Kecerdasan visual spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar. Spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran, dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat objek dari berbagai sudut pandang.
Kecerdasan kinestetik/fisik adalah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran, dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi kemampuan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan.
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi, dan timbre dari musik yang didengar.
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memiliki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan–aturan), etika (sopan santun), dan moral.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Peka pada ekspresi wajah, suara, dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain, dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan, dan membuat kategori terhadap apa yang dijumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan, dan bagian lain dari alam semesta.
Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan untuk menempatkan diri dalam jagat raya yang luas, jauh tak terhingga, dan menghubungkannya dengan kehidupan selanjutnya (kematian). Kecerdasan ini melibatkan kemampuan manusia dalam menjawab berbagai macam persoalan terdalam tentang eksistensi atau keberadaan manusia. Para ahli filsafat sering dianggap pemilik kecerdasan jenis ini.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan manusia mengenal Tuhannya, meyakini keberadaan dan keesaan Tuhan, serta melakukan segala apa yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Dalam menjalani kehidupan ia tidak akan putus harapan, karena ada Tuhan tempat bergantung segala sesuatu, dalam keadaan bahagia, ada Tuhan tempat dia melantunkan puja dan puji syukur. Kecerdasan ini akan membentuk jiwa dan pribadi yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masayarakat, dan negaranya.
Terkait dengan setiap jenis kecerdasan itu, ada ciri-ciri yang khas melekat pada masing-masingnya. Mari kita lihat satu per satu.
1. Kecerdasan linguistik:
- Suka membaca buku
- Menyukai pantun, permainan kata, serangkaian kata yang sukar diucapkan
- Menulis dengan baik, isi tulisan bagus
- Suka bercerita panjang lebar atau menyampaikan lelucon dan kisah-kisah
- Dapat mengingat nama, tempat, tanggal, atau hal-hal sepele
- Suka mendengarkan pernyataan-pernyataan lisan (cerita, ulasan radio, dsb)
- Suka game permainan kata
- Mengeja kata dengan tepat
- Memiliki kosakata sejak kecil
- Berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang sangat verbal
2. Kecerdasan logika matematika:
- Suka permainan catur, main dam, atau game strategi lain
- Suka mengerjakan teka-teki logika atau soal-soal yang sulit
- Suka membuat kategori, hierarki, atau pola logis lain
- Senang melakukan ekperimen selama pelajaran ilmu pasti atau pada waktu luang
- Banyak bertanya tentang cara kerja suatu hal
- Suka bekerja atau bermain dengan angka
- Suka pelajaran matematika, atau pekerjaan yang melibatkan angka
- Menunjukkan minat pada mata pelajaran yang berhubungan dengan sains
3. Kecerdasan visual-spasial:
- Suka melamun
- Suka kegiatan seni
- Pandai menggambar
- Senang melihat film, slide, atau presentasi visual lain
- Suka mengerjakan puzzle, labirin, atau kegiatan visual sejenis
- Dapat melaporkan bayangan visual dengan jelas
- Lebih mudah membaca peta, diagram, dan grafik dari pada teks
- Dapat membangun konstruksi tiga dimensi yang menarik
- Lebih mudah belajar dengan gambar dari pada teks
- Membuat coret-coret di buku kerja, kertas, atau bahan-bahan lain
4. Kecerdasan kinestetik/fisik:
- Selalu bergerak, tidak bisa diam, mengetuk-ngetuk, atau gelisah ketika duduk lama di suatu tempat
- Menonjol di salah satu atau lebih cabang olahraga
- Mampu mengekspresikan diri secara dramatis
- Suka berlari, melompat, gulat, atau kegiatan semacam
- Menunjukkan kemahiran dalam bidang keterampilan (misalnya pertukangan, menjahit, bengkel) atau memiliki koordinasi motorik halus yang baik dalam hal-hal lain
- Pandai meniru gerak isyarat atau tingkah laku orang lain
- Suka membongkar pasang barang
- Menyentuh (dengan tangan) barang-barang yang baru ditemuinya
- Menampakkan berbagai macam sensasi fisik ketika berpikir atau bekerja
- Suka bekerja dengan tanah liat, atau pengalaman yang melibatkan sentuhan tangan lain
5. Kecerdasan musik:
- Bersenandung tanpa sadar
- Mengetuk-ngetuk meja berirama saat sedang bekerja
- Bersemangat ketika musik dimainkan
- Menyanyikan lagu yang tidak diajarkan di kelas
- Dapat menunjukkan nada yang sumbang
- Dapat mengingat melodi lagu
- Memiliki suara yang merdu
- Memainkan alat musik atau bernyanyi bersama paduan suara atau kelompok lain
- Memiliki cara berbicara dan/atau bergerak yang berirama
- Peka pada bunyi-bunyian di sekitar
6. Kecerdasan intrapersonal:
- Memiliki perencanaan diri yang baik
- Lebih memilih bekerja sendiri dari pada bekerjasama dengan orang lain
- Tidak mengalami masalah jika ditinggalkan bermain atau belajar sendirian
- Dapat mengekspresikan perasaan secara akurat
- Menunjukkan sikap mandiri atau kemauan yang keras
- Memahami dengan baik kekurangan dan kelebihan diri
- Memiliki gaya hidup dan gaya belajar dengan irama tersendiri
- Memiliki minat dan hobi yang jarang bicarakan
- Mampu belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami
- Memiliki rasa penghargaan terhadap diri sendiri yang baik
7. Kecerdasan interpersonal:
- Mudah bergaul
- Menjadi anggota klub, panitia, atau kelompok informal di antara teman sebaya
- Mempunyai dua atau lebih teman dekat
- Memiliki empati yang baik atau perhatian kepada orang lain (sesama)
- Banyak disukai teman
- Suka bersosialisasi dengan teman sebaya
- Senang menjadi pemimpin
- Memberi saran kepada teman yang mempunyai masalah
- Senang mengajari anak-anak lain secara informal
- Suka bermain dengan teman sebaya
8. Kecerdasan naturalis:
- Senang menyiram dan merawat tanaman di ruang kelas atau rumah
- Membawa binatang kecil/serangga, bunga atau benda alam lain ke sekolah untuk dipamerkan kepada teman sekelas atau guru
- Dapat mengerjakan dengan baik tugas/pekerjaan yang bersinggungan dengan sistem kehidupan (misalnya, topik biologi dalam pelajaran ilmu pasti, isu lingkungan dalam pelajaran ilmu sosial)
- Berbicara banyak tentang binatang kesayangan, atau lokasi-lokasi alam favorit ketika bercerita di kelas
- Suka karya wisata di alam, ke kebun binatang, atau ke museum purbakala
- Peka pada bentuk-bentuk alam (misalnya, ketika berjalan-jalan dengan teman sekelas, akan memperhatikan gunung-gunung, awan-awan atau jika dalam lingkungan perkotaan, kemampuannya ditunjukkan dengan kepekaan pada bentuk-bentuk budaya populer, seperti model sepatu karet atau model mobil)
- Suka bermain di sekitar kandang kelinci, akuarium, atau terarium yang ada di kelas
- Menunjukkan minat pada ekologi, alam, tanaman, atau binatang
- Menyerukan hak-hak binatang atau perlunya melindungi planet bumi di kelas, dan
- Suka melakukan proyek yang berhubungan dengan alam, misalnya mengamati burung, mengumpulkan serangga atau kupu-kupu, mempelajari pohon atau memelihara binatang
9. Kecerdasan eksistensial:
- Mempertanyakan hakekat segala sesuatu
- Mempertanyakan keberadaan peran diri sendiri di alam/dunia
- Kalau bekerja sering bicara dengan diri sendiri
- Lebih tenang danmenguasai diri
- Lebih cenderung mengutamakan kepentingan keyakinan atau agama
- Mampu menempatkan diri disetiap situasi dan lingkungan
10. Kecerdasan Spiritual:
- Kemampuan bersifat fleksibel
- Tingkat kesadaran diri yang tinggi
- Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan
- Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit
- Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai
- Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu
- Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal
- Kecenderungan nyata untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana” jika untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar
- Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai bidang mandiri, yaitu memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi
Strategi Pengajaran Kecerdasan Majemuk
Bersesuaian dengan ciri-ciri setiap jenis kecerdasan, ada beberapa strategi pengajaran maupun strategi belajar yang dianjurkan.
1. Kecerdasan linguistik:
- Mengajak anak berdialog dan berdiskusi
- Membacakan cerita
- Bermain peran
- Memperdengarkan lagu atau dongeng anak-anak
- Mengisi buku harian dan menulis surat pada teman
2. Kecerdasan logika matematika:
- Bermain puzzle atau ular tangga
- Bermain dengan bentuk-bentuk geometri
- Pengenalan bilangan melalui nyanyian, tepuk, dan sajak berirama
- Eksperimen sederhana,misalnya mencampur warna
- Mengenalkan cara menggunakan kalkulator dan komputer
3. Kecerdasan kinestetik/fisik:
- Mengajak anak menari bersama
- Bermain peran
- Bermain drama
- Berolahraga
- Meniru gerakan orang lain
4. Kecerdasan visual spasial:
- Mengajak anak melukis, menggambar, atau mewarnai
- Memberikan kesempatan anak untuk mencoret-coret
- Membuat prakarya
- Menggambarkan benda-benda yang disebut dalam sebuah lagu atau sajak
- Bermain balok, lego, atau puzzle
5. Kecerdasan intrapersonal:
- Bercakap-cakap tentang cita-cita
- Mengisi buku harian atau jurnal sederhana
- Bermain menghadap cermin dan menggambarkan atau menceritakan apa yang dilihatnya
- Mengajak anak berimajinasi menjadi tokoh sebuah cerita dalam buku, dan
- Membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
6. Kecerdasan interpersonal
- Membuat peraturan bersama dalam keluarga melalui diskusi
- Memberi kesempatan tanggung jawab di rumah
- Melatih anak-anak menghargai perbedaan pendapat
- Menumbuhkan sikap ramah dan peduli sesama
- Melatih anak mengucapkan terima kasih, minta tolong, atau minta maaf
- Melatih kesabaran menunggu giliran
7. Kecerdasan musik
- Mengajak anak bermain alat musik, baik alat musik sungguhan maupun alat musik buatan sendiri
- Meminta anak untuk menciptakan sendiri irama
- Diskografi, yaitu mencari lagu atau lirik potongan lagu yang berhubungan dengan topik tertentu
- Meminta anak-anak untuk mengarang sebuah lagu sederhana baik mengganti syairnya saja maupun dengan melodinya
- Menirukan berbagai nada,memperdengarkan musik instrumentalia,dan mengajak anak bernyanyi sendiri atau bersama-sama
8. Kecerdasan naturalis
- Karya wisata alam
- Menceritakan apa yang dilihat ketika memandang keluar jendela
- Memelihara hewan atau membawa hewan ke kelas dan anak-anak diminta untuk mengamatinya
- Menanam pohon di halaman rumah dan mencatat perkembangannya
- Membuat herbarium sederhana atau membuat kebun/taman sebagai proyek bersama
9. Kecerdasan eksistensial:
- Mengintegrasikan kandungan agama dalam muatan materi
- Mendampingi anak dalam menekuni berbagai profesi moral yang positif
- Menceritakan tokoh-tokoh penemu islam dilanjutkan dengan diskusi ringan
10. Kecerdasan spiritual:
- Diskusi tentang semua ciptaan Tuhan
- Mengenalkan tata cara sholat/berdoa yang benar
- Menghafal surat-surat pendek
Sesungguhnya setiap manusia memiliki semua jenis kecerdasan tersebut, namun hanya ada beberapa kecerdasan yang dominan (menonjol) dalam diri seseorang. Kita sering kali menganggap bahwa orang yang memiliki kecerdasan matematika sebagai orang yang pintar. Namun, survei membuktikan bahwa mereka yang dulunya terkenal nakal dan bandel di kelas, justru pada saat bekerja ia bisa sukses dan menjadi pemimpin atas orang-orang yang dikenal rajin dan pandai di kelas. Mengapa bisa demikian? Mereka yang nakal dan bandel itu bukanlah bodoh, tetapi mereka memang tidak menonjol dalam kecerdasan matematis dan mungkin menonjol dalam jenis kecerdasan yang lain.
Mudah-mudahan uraian ini mampu menghindarkan diri kita dari kesesatan dalam mamahami kecerdasan secara parsial (sebagian) sehingga kita dapat bersikap bijaksana.
Bahan bacaan:
- Atkinson, R. L. dkk. 1987. Pengantar Psikologi I. Jakarta: Penerbit Erlangga.
- Cooper Cary & Makin Peter, 1995. Psikologi Untuk Manajer. Jakarta: Arcan.
- Garner, Howard. 2006. Changing Minds. Jakarta : Transmedia.
- Santoso, Mustofa. 2008. Revolusi Pelatihan Sukses Dengan Teknik Accelerated Learning. Bandung: Mizan Pustaka.
- Tanuwidjaja, Wiliam. 2009. 8 Intisari Kecerdasan Finansial.Yogyakarta: Medpress.
- Yuriastien, Effiana. dkk. 2009. Games Theraphy untuk Kecerdasan bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media.
Penulis:
Hanafi, Guru MAN 2 Kota Serang, Banten.