Teman-teman mungkin pernah bermain LEGO? Permainan edukasi ini sangat terkenal dengan fleksibilitasnya untuk dibuat menjadi benda apapun. Sebagai contoh, kita bisa membuat rumah-rumahan, kebun binatang, dan mobil-mobilan, dari LEGO. Namun, selain untuk bermain, ternyata LEGO bisa juga lho digunakan untuk mengajarkan matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian, bahkan konsep nilai rata-rata dan median. Permainan LEGO tingkat lanjut bahkan dapat digunakan untuk pemrograman komputer dan belajar robotik. Pada artikel ini mari kita lihat sepintas cara menggunakan LEGO untuk belajar ataupun mengajarkan matematika dasar.
Seperti ditunjukkan gambar LEGO di bawah ini, kita bisa melihat bahwa dalam setiap balok lego mempunyai “angka” sendiri yang ditentukan oleh jumlah titik menonjol pada balok tersebut. Nilainya bisa kelipatan 1, 2, 3, dan seterusnya.
Misalkan pada sebuah balok LEGO kita mempunyai angka 6 terdiri dari 3 baris dan 2 kolom dan kita mempunyai angka 2 terdiri dari 1 baris dan 2 kolom. Nah, kita bisa melakukan operasi penjumlahan pada dua bilangan tersebut semacam 6 + 2 = 8 seperti pada gambar.
Untuk membuat sebuah sesi interaktif, kita bisa meminta seseorang yang ingin kita ajari konsep penjumlahan agar mengisi semua kemungkinan balok LEGO yang dapat mereka gunakan sehingga menghasilkan jumlah titik balok LEGO yang kita inginkan. Tujuan dari sesi ini, siswa mampu melakukan penjumlahan di luar kepala tanpa perlu menghitung jumlah titik dari setiap papan LEGO.
Selanjutnya kita bisa coba menggunakan LEGO untuk belajar dan mengajar perkalian. Warna LEGO yang berwarna-warni dapat membantu kita. Seperti gambar di bawah, kita dapat meminta siswa untuk menghitung jumlah titik di sisi kanan atau kiri LEGO dan juga bagian atas atau bawah. Misalkan, sisi kanan LEGO ada 4 dan sisi bawahnya ada 4, lalu tambahkan simbol perkalian (×), hasilnya siswa dapat menghitung setiap titik dalam balok LEGO tersebut.
Pecahan pun dapat dipelajari dengan menggunakan LEGO. Seperti halnya perkalian, LEGO yang berwarna-warni dapat membantu kita memudahkan operasi pecahan. Contohnya, jika kita punya jumlah titik dalam satu balok LEGO sebanyak 8 titik, kita pecah papan LEGO setengahnya, hasilnya balok LEGO bernilai 4 titik. Kita pecah ¼ hasilnya menjadi LEGO 2 titik, dan kita pecah 1/8 hasilnya menjadi LEGO 1 titik, begitu seterusnya. Selain itu, kita bisa juga mengajarkan penambahan pecahan.
Menarik, bukan? Nah, akan lebih menarik lagi kalau teman-teman mencari tahu sendiri dan mulai bereksperimen dengan LEGO. Misalnya, bagaimana cara menentukan nilai rata-rata dan median? Oh iya, jika LEGO cukup sulit ditemukan, teman-teman bisa menggantinya dengan domino ataupun dadu. Selamat bermain!
Bahan bacaan:
Penulis:
Evelyn Pratami Sinaga, Mahasiswa Fisika di Tohoku University, Jepang.
Kontak: evelynpratami(at)gmail.com.