Persebaran Barang Tambang di Indonesia dan Proses Geomorfik

Keberadaan sumber daya alam tidak selamanya melimpah. Ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. Terkadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat ditunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia. Indonesia kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang tambang baik logam maupun non logam. Oleh karenanya posisi Indonesia sejak zaman kolonial terus menjadi perebutan oleh para penjajah. Nilai ekonomis yang dihasilkan dari barang tambang tersebut ternyata mengundang niat penjajah untuk menguasai wilayah Indonesia secara lebih leluasa. Di zaman kolonial, Indonesia dipandang sebagai wilayah yang kaya hasil bumi seperti rempah-rempah dan hasil perkebunan lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Indonesia juga kaya akan sumber daya alam berupa barang tambang yang jika diolah akan mendatangkan keuntungan yang besar.

Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tambang di Indonesia telah dimulai sejak masa kolonial berkuasa. Sebagai negara terjajah tidak banyak yang bisa dilakukan oleh rakyat Indonesia melihat kekayaan alamnya dikuasai oleh bangsa asing. Selama tiga setengah abad lamanya bangsa kita merasakan pahitnya kehidupan bersama penjajah Belanda, ditambah lagi dengan tiga setengah tahun dijajah oleh Jepang. Rakyat diperas tenaganya untuk mengerjakan proyek–proyek yang menguntungkan penjajah dengan imbalan yang tidak sesuai bahkan dipekerjakan tanpa imbalan melalui romusha dan rodi. Kondisi itulah yang kemudian mendorong aktivis pro kemerdekaan berjuang untuk memerdekakan Indonesia.

Di masa kemerdekaan segala upaya untuk meningkatkan pendapatan negara melalui sektor pertambangan terus dilakukan pemerintah. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara dikemukakan bahwa pembangunan pertambangan dalam Repelita V diarahkan pada pe­manfaatan sebesar mungkin kekayaan tambang bagi pembangunan nasional dan ditujukan untuk menyediakan bahan baku bagi industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan negara serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. Pem­bangunan pertambangan terutama dilakukan dengan penganekaragaman hasil tambang serta pengelolaan usaha pertambangan se­cara efisien. Nah, untuk mencapai tujuan tersebut upaya inventarisasi dan pemetaan, eksplorasi serta eksploitasi perlu dilanjutkan, ditingkatkan dan diperluas kekayaan tambang dengan memanfaatkan teknologi yang tepat.

Selanjutnya juga ditetapkan bahwa untuk dapat meningkat­kan pemanfaatan bahan dan hasil tambang, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri, perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan produksi dan usaha pemasarannya terutama ke luar negeri, serta usaha untuk mengolah bahan-bahan tambang tersebut agar dapat meningkatkan nilai tambah.

Barang Tambang

Barang tambang adalah sumber daya alam yang dalam mengusahakannya memerlukan proses penambangan yang meliputi kegiatan eksplorasi, eksploitasi, dan ekstraksi.

Posisi Indonesia

Indonesia berada di sisi Barat dari apa yang dinamakan “Pacific Ring of Fire” atau Cincin Berapi Pasifik yang ditandai dengan kegiatan vulkanik yang tinggi karena pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan gejolak tektonik di bawah permukaan bumi. Gejolak tektonik karena pergerakan lempeng-lempeng bumi ini menyebabkan bencana alam yang mengancam dalam bentuk letusan gunung berapi yang dalam situasi tertentu dapat memicu terjadinya tsunami seperti yang telah terjadi di Indonesia dalam waktu beberapa tahun belakangan ini. Di pihak lain, magma yang keluar dari perut bumi di Cincin Berapi Pasifik diperkirakan mengandung berbagai logam berharga, terutama emas dan tembaga.

Persebaran gunung berapi aktif di Indonesia.
Persebaran gunung berapi aktif di Indonesia.

Sebagai bagian dari Cincin Berapi Pasifik, Indonesia juga secara potensial memiliki kekayaan alam berupa bahan tambang. Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang meliputi 68% dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau mencakup daerah seluas hampir 1,3 juta kilometer persegi diperkirakan menyimpan 81,2% cadangan bahan tambang Indonesia (Koesnaryo di dalam PERHAPI, 2002: 1).

Cincin Berapi Pasifik.
Cincin Berapi Pasifik.

Oleh karena itu pula, masalah dalam pengembangan industri tambang baik yang sudah dan maupun baru akan dikembangkan, terutama dijumpai di KTI. Sebagaimana kegiatan manusia modern lainnya, pertambangan berdampak terhadap lingkungan. Namun, sorotan dan kritik tajam terhadap industri pertambangan semakin meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini. Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan tambang di Indonesia adalah rendahnya social acceptability atau penerimaan oleh masyarakat, khususnya setelah runtuhnya Orde Baru dalam tahun 1998. Acapkali industri pertambangan menghadapinya dengan sikap defensif, menganggap dirinya menjadi korban (victim) dari perilaku pemerintah dan masyarakat (Wiriosudarmo di dalam PERHAPI, 2002: 389 – 92).

Kekayaan alam sudah sepatutnya dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat sementara sumber pendapatan lain belum dikembangkan. Bagi yang memilikinya, kekayaan alam dapat menjadi modal awal untuk pembangunan perekonomian. Dengan berbekal modal awal ini kegiatan ekonomi mulai ditumbuhkan sementara sektor industri dan jasa menyusul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang telah memiliki daya beli lebih tinggi.

Pengalaman negara lain, berkembangnya negara bagian California di Amerika Serikat menjadi salah satu kawasan terkaya dan terpenting di Amerika Serikat bermula dari berbondong-bondongnya manusia dari berbagai bangsa ke daerah tersebut pada abad ke-19.Tujuan dari migrasi ini adalah untuk turut mencoba peruntungan melalui pencarian emas besar-besaran dalam periode yang disebut “Gold Rush” yang dimulai pada tahun 1848. Kegiatan penambangan emas ini kemudian melahirkan industri-industri pendukung termasuk pertanian, industri mesin untuk keperluan tambang dan jasa keuangan. Terdapat juga perkebunan anggur yang dimulai dalam periode ini yang saat ini menjadi salah satu produk andalan California.

Persebaran Barang Tambang Indonesia

Jenis sumber daya alam, beberapa daerah penghasilnya, manfaat, dan penggunaannya (Bachrawi Sanusi, 1984):

1. Minyak Bumi

Terdapat di daerah Cepu, Blora dan Cilacap di Jawa Tengah, Sungai Gerong dan Plaju di Palembang, Dumai dan Sungai Pakning (Riau), Tanjung Pura, Langkat (Sumatera Utara), Tarakan, Balikpapan dan Kutai (Kalimantan Timur). Berbagai jenis hasil minyak bumi dimanfaatkan untuk bermacam-macam keperluan seperti: avtur untuk bahan bakar pesawat terbang, bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor, kerosin untuk bahan baku lampu minyak, solar untuk bahan bakar kendaraan diesel, LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas, oli ialah bahan untuk pelumas mesin, vaselin ialah salep untuk bahan obat, parafin untuk bahan pembuat lilin, aspal untuk bahan pembuat jalan

2. Batu Bara

Banyak ditambang di Sawahlunto, Bukit Asam, dan Muara Enim (Sumatera Selatan), Muara Bungo (Jambi), Banjar (Kalimantan Selatan), Semenanjung Cenderawasih (Papua). Batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

3. Biji Besi

Banyak terdapat di Gunung Tegak (Lampung), Pulau Sekubu (Kalimantan Selatan), Cilacap (Jawa Tengah).  Dimanfaatkan sebagai bahan peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain.

4. Tembaga

Tembaga merupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan mudah ditempa.  Penambangannya banyak terdapat di Cikotok (Jawa Barat), Tirtomoyo (Jawa Timur), Sangkarapi (Sulawesi Selatan), Kompara (Papua).

5. Bauksit

Digunakan sebagai bahan dasar pembuatan alumunium. Penambangan yang terkenal terdapat di Pulau Bintan, Pulau Kayang dan Pulau Koyang (Kepulauan Riau), Singkawang (Jawa Barat).

6. Emas dan Perak

Keduanya digunakan sebagai bahan perhiasan. Banyak ditambang di Cikotok (Jawa Barat), Meulaboh (NAD), Logas (Riau) dan Rejang Lebong (Bengkulu).

7. Marmer

Kegunaannya sebagai bahan bangunan rumah atau gedung. Penambangan marmer banyak ditemukan di Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Papua dan Sumatera Barat.

8. Belerang

Digunakan untuk bahan korek api dan obat penyakit kulit. Banyak terdapat di daerah daerah vulkanik. Penambangan belerang yang terkenal adalah yang dilakukan di Kawah Ijen, Jawa Timur.

9. Yodium

Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium.

10. Nikel

Sebagai bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

11. Gas Alam

Digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. Daerah daerah kaya akan gas alam yaitu di NAD, Riau, Kaltim dan Papua.

12. Mangan

Dimanfaatkan dalam pembuatan pembuatan besi baja.

13. Grafit

Bermanfaat dalam pembuatan pensil.

Mengapa Persebaran Barang Tambang Indonesia Tidak Merata?

Nah, dalam kenyataanya persebaran barang tambang di Indonesia tidak merata secara keseluruhan. Setiap daerah memiliki potensi masing-masing sesuai dengan kondisi alamnya. Tidak semua daerah memiliki sumber barang tambang yang sama. Keadaan ini disebabkan oleh dua faktor sebagai berikut:

1. Sejarah geologi masing-masing wilayah berbeda.

Masing-masing wilayah memiliki sejarah geologi yang berbeda, ini dapat ditunjukkan dengan kondisi alam disekitarnya. Yang paling mudah dijumpai ialah keadaan batuan dan kenampakan geomorfologi yang membentang di wilayah tersebut. Kenampakan seperti gunung berapi dan segala material yang pernah terhempas keluar akibat aliran lava. Selain itu adanya pegunungan lipatan akibat proses konvergensi maupun divergensi antar lempeng, kenampakan lainnya seperti bekas pengangkatan dasar laut hingga diatas permukaan air laut yang membentuk formasi karst. Dengan perbedaan tersebut maka mineral-mineral maupun energi yang terkandung di dalam perut bumi juga akan berbeda.

2. Belum adanya penelitian yang mendalam mengenai potensi-potensi tambang di suatu wilayah melalui penyelidikan geologi dan sumber daya mineral.

Penyelidikan geologi dan sumber daya mineral merupakan salah satu kegiatan dasar yang meliputi usaha inventarisasi, pemetaan dan eksplorasi bahan tambang. Kegiatan ini meliputi penyelidikan sumber daya mineral yang terdiri atas penyelidikan geofisika dan geokimia secara lebih terperinci, penyelidikan geologi tata lingkungan, penyelidikan gunung api, pe­nyelidikan dan pemetaan geologi dengan skala yang lebih kecil serta penyelidikan geologi dan geofisika kelautan.

Peraturan Perundang-undangan

Di dalam pengolahan barang tambang, terdapat regulasi yang harus dijalankan berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang ada. Di Indonesia sendiri telah banyak diatur dalam beberapa keputusan dan peraturan pemerintah serta undang-undang mengenai pertambangan.

Indonesia kaya sumber daya alam dan memiliki banyak barang tambang baik logam maupun non logam. Dalam kenyataannya barang tambang di Indonesia tidak tersebar merata disebabkan oleh perbedaan keadaan geologi dan sejarah geologinya. Selain itu penelitian mengenai potensi sumberdaya alam belum dilakukan secara mendalam di seluruh pelosok Indonesia. Untuk itu  pemahaman tentang keilmuan di bidang pertambangan juga perlu dibekali agar dapat melakukan eksplorasi tambang secara menyeluruh.

Bahan bacaan:

  • Bachrawi Sanusi. 1984. Mengenal Hasil Tambang Indonesia. Jakarta : PT. Bina Aksara
  • Irwandy Arif. 2007. Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia Pertambangan Indonesia. Seminar “Pertambangan, Lingkungan Hidup dan Kesejahteraan Masyarakat”. Universitas Sam Ratulangi – Manado, 6 Agustus 2007
  • Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia. 2002. Masa depan Industri Pertambangan menghadapi realitas baru: Prosiding Temu Profesi Tahunan XI. Jakarta: PERHAPI
  • Sudradjat, Adjat. 1999. Teknologi dan Manajemen Sumber daya Mineral. Bandung: Penerbit ITB.
  • Wikipedia. 2008. Sumber Daya Alam. www. wikipedia.com diakses tanggal 19 Desember 2008

Penulis:
Rudiono, staf Pengajar di Prodi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Pontianak.
Kontak: onorudyasv(at)yahoo.co.id

Gerakan 1000guru adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bersifat nonprofit, nonpartisan, independen, dan terbuka. Semangat dari lembaga ini adalah “gerakan” atau “tindakan” bahwa semua orang, siapapun itu, bisa menjadi guru dengan berbagai bentuknya, serta berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Back To Top