Seragam Sailor

Kenalkah kamu dengan Sailormoon?  Film kartun ini sangat populer pada tahun 90-an di Indonesia. Film kartun ini menceritakan sekelompok gadis muda dengan kekuatan magis dalam memerangi kejahatan. Jagoan-jagoan cantik ini menggunakan kostum sailor atau pelaut, tentu saja dengan modifikasi seperti warna yang berbeda di bagian kerah dan rok super pendek yang membuat mereka terlihat semakin cute.

Dalam film ini para superhero dari Jepang ini memang diceritakan sebagai murid-murid sekolah menengah atas dan kostum sailor  yang mereka pakai adalah seragam sekolah mereka. Film ini terbukti sukses besar dan memiliki andil banyak dalam mempopulerkan gakuran atau seragam sekolah SMP dan SMA di Jepang, ke seluruh penjuru dunia.

Ed04-sosbud-1

Gakuran

Pada akhirnya seragam sailor ini menjadi sangat mendunia dan sangat populer diantara pelaku cosplay, yaitu orang yang berdandan khusus menirukan karakter kartun favoritnya di berbagai negara. Ratusan judul manga (komik Jepang), anime (film kartun Jepang), dorama (opera sabun Jepang) memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mempopulerkan seragam ini ke dunia pop. Dalam cerita-cerita tersebut seragam sailor selalu identik dengan para remaja yang cute, manis, muda dan bersemangat. Seragam sailor tidak hanya populer sebagai sebuah kostum tapi juga sebagai sebuah budaya pop lengkap dengan segala atribut dan aksesoris-aksesorisnya.

Gakuran atau seragam sailor pertama kali diperkenalkan di Jepang pada akhir abad 19. Seragam ini memang didesain berdasarkan seragam formal militer pada jaman Meiji dengan sedikit pengaruh dari pakaian ala Eropa. Sekolah menegah pertama dan atas umumnya menggunakan seragam gakuran ini. Warna yang digunakan biasanya adalah hitam, tetapi ada juga beberapa sekolah menggunakan warna biru navy. Seragam sailor ini hanya untuk anak perempuan, sedangkan anak laki-laki menggunakan seragam yang menyerupai seragam militer.

Seragam sailor tidak memiliki banyak kombinasi. Hanya ada 2 tipe seragam, yaitu dengan atasan putih untuk musim panas dan warna gelap untuk musim dingin. Pada hari-hari yang sangat dingin para siswa umumnya menambahkan jaket atau cardigan berwarna senada di atas seragam sailor tersebut.

Di Jepang sendiri seragam sailor juga sangat populer. Tidak hanya karena memang itulah seragam sekolah mereka tetapi juga karena dunia industri telah menciptakan kesan bergengsi pada seragam ini. Seragam ini bukan hanya seragam biasa bagi kebanyakan orang, melainkan telah menjadi tren yang menjadi bagian dari gaya hidup remaja di Jepang.

Para siswa biasanya membeli gakuran dari sekolah. Beberapa sekolah swasta bahkan menunjuk penjahit khusus untuk menyiapkan seragam bagi murid-muridnya. Harga gakuran bervariasi tetapi yang jelas sangat mahal karena kualitasnya bagus. Satu set gakuran buatan penjahit biasa dihargai hingga 80.000 yen yang setara dengan sekitar 8 juta rupiah. Karena harganya yang mahal ini, merupakan hal yang normal dalam sebuah keluarga yang bersekolah di tempat yang sama untuk menurunkan pemakaian gakuran ini dari kakak ke adiknya.

Banyak siswa tetap menggunakan seragam gakuran ini sekalipun pada hari-hari saat sekolah tidak mewajibkannya karena dengan mengenakannya mereka merasa jauh lebih keren, bergaya cute, dan menjadi bagian dari fashion yang mendunia. Pertanyaan yang menjadi penting untuk kita, “Bagaimana dengan kita di Indonesia? Sudahkah kita mencintai pakaian khas Indonesia sehingga bisa menjadi tren gaya hidup?”

Penulis:
Riana Cahyani, pendidik, saat ini berdomisili di Jepang dan mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah dasar di Minoh City, Osaka.

Back To Top