Keterampilan Komunikasi Interpersonal

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari pengaruh manusia lain. Manusia adalah makhluk sosial yang memengaruhi perilaku orang lain dan dipengaruhi oleh perilaku mereka. Hubungan sosial tergantung pada penyesuaian timbal balik antara perilaku tersebut. Namka (Rashid, 2010) mengamati bahwa sosialisasi adalah kemampuan manusia untuk berhubungan positif dengan orang-orang dalam masyarakat. Cara yang digunakan untuk bersosialisasi sesuai dengan usianya.

Dalam bersosialisasi, keterampilan komunikasi interpersonal sangatlah dibutuhkan, komunikasi interpersonal paling sering dianggap sebagai seperangkat keterampilan yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi, berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain. Fenomena rendahnya tingkat keterampilan komunikasi interpersonal di sekolah dapat dilihat berdasarkan perilaku yang tampak pada siswa, di antaranya: siswa yang malu dalam menyampaikan pendapat, memiliki perilaku komunikasi yang kurang baik dengan siswa lain sehingga menimbulkan perselisihan dan perkelahian, dan siswa yang merasa kurang percaya diri dalam menjalin hubungan dengan teman sebayanya.

Keterampilan komunikasi interpersonal yang efektif sangat penting untuk membangun dan memelihara hubungan dalam interaksi sosial. Keterampilan komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kerusakan hubungan, memengaruhi produktivitas, kepuasan, kinerja, moral, kepercayaan, rasa hormat, kepercayaan diri, dan bahkan kesehatan fisik (Un ange passé, 2008: 1-2).

Menurut Johnson (1993), keterampilan komunikasi interpersonal merupakan keseluruhan kemampuan seseorang yang digunakan untuk berinteraksi atau berhubungan secara efektif dengan orang lain. Keterampilan komunikasi interpersonal menentukan kemampuan seseorang tersebut untuk memulai, mengembangkan, memelihara kepedulian dan hubungan yang produktif dalam suatu proses interaksi. Dengan kata lain, keterampilan komunikasi interpersonal adalah kemampuan seseorang yang digunakan untuk berinteraksi dari satu orang ke orang lain secara tatap muka yang mencerminkan pribadi karakteristik individu untuk membina hubungan yang mantap dan jelas dengan orang lain.

Berdasarkan hasil observasi dan penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh Winarti dan Yahya (2016) di SMA Negeri 2 Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, masih terdapat peserta didik kelas XI yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah seperti: berbicara pada saat ada yang sedang menyampaikan pesan, terbata-bata saat sedang menyampaikan pesan atau tujuan, sering menggunakan bahasa yang sulit dipahami sehingga mengakibatkan multitafsir, kemauan yang rendah untuk mengakui kesalahan dan cenderung menyalahkan orang lain, kurangnya rasa akrab, dan membantah perintah.

Hasil penelitian dari Kartika dkk. (2014) menunjukkan bahwa terdapat kontribusi komunikasi interpersonal terhadap penyesuaian diri siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawan. Sementara itu, hasil penelitian Purnomo dan Harmiyanto (2016) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara keterampilan komunikasi interpersonal dengan kepercayaan diri siswa kelas X di SMAN 1 Garum Kabupaten Blitar. Hal ini membuktikan bahwa siswa yang memiliki keterampilan komunikasi tinggi biasanya juga memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

Berdasarkan fenomena dan hasil penelitian di atas, untuk mengantisipasi rendahnya tingkat keterampilan komunikasi interpersonal, diperlukan upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling (BK) untuk mencegah rendahnya keterampilan komunikasi interpersonal. Contohnya dengan pemberian orientasi layanan BK secara personal maupun kelompok. Guru BK juga dapat menyebarkan skala keterampilan komunikasi interpersonal untuk mengetahui tingkat keterampilan komunikasi interpersonal siswa. Dari hasil skalanya nanti guru BK dapat memberikan pembinaan yang baik kepada siswa agar mereka memiliki keterampilan komunikasi interpersonal dan tidak menimbulkan dampak negatif  terhadap penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya.

Bahan bacaan:

  • Johson David, W. (1993). Reaching Out: Interpersonal Effectiveness and Self Actualization 5th ed. A Devision of Simon & Schuster, Inc. Needham Haights, MA 02194.
  • Kartika, dkk. 2014. Kontribusi Kualitas Komunikasi Interpersonal terhadap Penyesuaian Diri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sawan Tahun Pelajaran 2013/2014. e-journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling Volume: 2 No 1
  • Rashid, Tallat. 2010. Development of Social Skills among Children at Elementary Level. Bulletin of Education and Research, Vol.32, No. 1 pp 69-78
  • Winarti & Yahya, AD. 2016. Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial Dalam Meningkatkan Komunikasi Interpersonal Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Bimbingan dan Konseling 03 (1) (2016) 1-15

Penulis:
Peppy Sisca Dwi Wulansari, mahasiswi pascasarjana Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Malang.
Kontak: peppysisca@gmail.com

Back To Top